Berterus Teranglah Dalam Kehidupanmu

Aku termenung..

Merenungi tentang apa yang telah kusaksikan berusan tadi. Mungkin temen-temen sudah banyak yang tahu tentang acara reality show Uya Kuya yang berjudul “UYA emang KUYA“. Bukan maksud saya mempromosikan acara tersebut, tidak sengaja saja saya temukan hikmah yang menarik dari acara itu. Akhirnya jadi kepengen cerita-cerita deh..

Diceritakan di acara show tersebut Uya Kuya sedang menghipnotis seorang cewe, cewe lugu yang sedang duduk bersama seorang kakaknya dan satu orang temannya. Kemudian beraksilah si Kuya menghipnotis tuh cewe, mau tahu apa yang terjadi? Cewe itu tertidur berpangku tangan dimeja, nah disaat seperti itu.. si Uya kemudian membombardir bermacam macam pertanyaan, yah… dimulai dari pertanyaan PRIBADI si cewe, tentang cowonya lah, tentang orang yang gak disukainya dan anehnya semua pertanyaannya itu malah dijawab dengan jujur apa adanya sama si cewe (ya iyalah… coz lagi dihipnotis).

Bahkan si cewe ampe bilang kalau dia lagi benci sama kakaknya karena kakaknya pernah ngerebut cowonya. Padahal kakaknya duduk dekat disampingnya saat cewe itu dihipnotis, walhasil kakaknya cuman bisa tersenyum mesem-mesem. Dan diakhir kisah saat cewe tersebut telah kembali sadar kemudian Uya Kuya balik bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama, jawabannya malah berbeda 100 derajat dari jawaban sebelumnya..

Bisa dibayangkan tidak jika saat itu yang dihipnotis adalah diri kamu? Semua hal tentang dirimu bakal diketahui oleh banyak orang, bahkan mungkin perasaanmu yang sesungguhnya tentang orang-orang terdekatmu. Yah.. kalau orang terdekat itu jauh dari kita saat kita dihipnotis gak masalah, tapi bagaimana misal orang terdekat itu ada disamping kita? Apalagi seperti kakaknya cewe tadi itu. Rasanya bakal menyakitkan kalau ternyata orang-orang terdekat kita tahu bahwa kita sedang bersandiwara saat bergaul dengannya. Pura-pura baiklah, pura-pura ramahlah, padahal hati kita sedang dongkol…

Yang lebih menarik lagi adalah cerita saat si Uya Kuya menghipnotis seorang cowo yang kebetulan saat itu cewenya tuh cowo (pacarnya) berada disamping cowo yang dihipnotis tersebut. Saking jujurnya tuh cowo ngaku (coz lagi dihipnotis) bahwa dirinya selingkuh, nah loe.. (keterlaluan loe uya, nanya hal kayak gituan, hehe).

Bisa ketebak kelanjutan kisahnya khan? Akhirnya tuh cewe (pacar tuh cowo) ngambek diakhir acara, kelihatan banget tampang sedihnya & tampang ingin nangis.

Nah.. seandainya itu adalah anda bagaimana? Pastinya akan malu berat…

Itulah yang menjadi renungan saya kali ini…

Dalam kehidupan ini saya mungkin sama seperti Anda. Saya sering bersandiwara ketika bertemu dengan orang-orang. Itulah yang kemudian membuat hati saya bersedih, kenapa saya harus bersandiwara? Kenapa saya tidak bersikap seperti bayi saja yang selalu menunjukkan emosinya sebenarnya? Menunjukkan fakta siapa diri saya sebenarnya.

Hingga banyak sekali pertanyaan berputar dikepala saya.. seolah mengatakan kepribadian saya adalah munafik. Lalu apakah selamanya saya akan bersikap seperti ini? Kenapa juga harus bersandiwara padahal di akhirat nanti semua fakta akan terbuka. Mau bohong tak akan bisa, karena tubuhlah yang akan bersaksi dan kesaksian kita saat itu akan disaksikan oleh seluruh umat manusia dan diantara manusia itu pastinya ada ayah, ada ibu, ada adik, ada pacar, ada sahabat dan orang-orang terdekat lainnya, lalu apa untungnya bersandiwara?

Hingga kemudian saya bertekad untuk belajar menghilangkan kesandiwaraan perilaku saya, biarlah orang membenci asalkan saya tidak bersandiwara, saya ingin terus berperilaku apa adanya dengan perilaku yang baik dari yang terbaik.

Saya bertekad mulai hari ini…

Aku termenung..

Merenungi tentang apa yang telah kusaksikan berusan tadi. Mungkin temen-temen sudah banyak yang tahu tentang acara reality show Uya Kuya yang berjudul “UYA emang KUYA“. Bukan maksud saya mempromosikan acara tersebut, tidak sengaja saja saya temukan hikmah yang menarik dari acara itu. Akhirnya jadi kepengen cerita-cerita deh..

Diceritakan di acara show tersebut Uya Kuya sedang menghipnotis seorang cewe, cewe lugu yang sedang duduk bersama seorang kakaknya dan satu orang temannya. Kemudian beraksilah si Kuya menghipnotis tuh cewe, mau tahu apa yang terjadi? Cewe itu tertidur berpangku tangan dimeja, nah disaat seperti itu.. si Uya kemudian membombardir bermacam macam pertanyaan, yah… dimulai dari pertanyaan PRIBADI si cewe, tentang cowonya lah, tentang orang yang gak disukainya dan anehnya semua pertanyaannya itu malah dijawab dengan jujur apa adanya sama si cewe (ya iyalah… coz lagi dihipnotis).

Bahkan si cewe ampe bilang kalau dia lagi benci sama kakaknya karena kakaknya pernah ngerebut cowonya. Padahal kakaknya duduk dekat disampingnya saat cewe itu dihipnotis, walhasil kakaknya cuman bisa tersenyum mesem-mesem. Dan diakhir kisah saat cewe tersebut telah kembali sadar kemudian Uya Kuya balik bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama, jawabannya malah berbeda 100 derajat dari jawaban sebelumnya..

Bisa dibayangkan tidak jika saat itu yang dihipnotis adalah diri kamu? Semua hal tentang dirimu bakal diketahui oleh banyak orang, bahkan mungkin perasaanmu yang sesungguhnya tentang orang-orang terdekatmu. Yah.. kalau orang terdekat itu jauh dari kita saat kita dihipnotis gak masalah, tapi bagaimana misal orang terdekat itu ada disamping kita? Apalagi seperti kakaknya cewe tadi itu. Rasanya bakal menyakitkan kalau ternyata orang-orang terdekat kita tahu bahwa kita sedang bersandiwara saat bergaul dengannya. Pura-pura baiklah, pura-pura ramahlah, padahal hati kita sedang dongkol…

Yang lebih menarik lagi adalah cerita saat si Uya Kuya menghipnotis seorang cowo yang kebetulan saat itu cewenya tuh cowo (pacarnya) berada disamping cowo yang dihipnotis tersebut. Saking jujurnya tuh cowo ngaku (coz lagi dihipnotis) bahwa dirinya selingkuh, nah loe.. (keterlaluan loe uya, nanya hal kayak gituan, hehe).

Bisa ketebak kelanjutan kisahnya khan? Akhirnya tuh cewe (pacar tuh cowo) ngambek diakhir acara, kelihatan banget tampang sedihnya & tampang ingin nangis.

Nah.. seandainya itu adalah anda bagaimana? Pastinya akan malu berat…

Itulah yang menjadi renungan saya kali ini…

Dalam kehidupan ini saya mungkin sama seperti Anda. Saya sering bersandiwara ketika bertemu dengan orang-orang. Itulah yang kemudian membuat hati saya bersedih, kenapa saya harus bersandiwara? Kenapa saya tidak bersikap seperti bayi saja yang selalu menunjukkan emosinya sebenarnya? Menunjukkan fakta siapa diri saya sebenarnya.

Hingga banyak sekali pertanyaan berputar dikepala saya.. seolah mengatakan kepribadian saya adalah munafik. Lalu apakah selamanya saya akan bersikap seperti ini? Kenapa juga harus bersandiwara padahal di akhirat nanti semua fakta akan terbuka. Mau bohong tak akan bisa, karena tubuhlah yang akan bersaksi dan kesaksian kita saat itu akan disaksikan oleh seluruh umat manusia dan diantara manusia itu pastinya ada ayah, ada ibu, ada adik, ada pacar, ada sahabat dan orang-orang terdekat lainnya, lalu apa untungnya bersandiwara?

Hingga kemudian saya bertekad untuk belajar menghilangkan kesandiwaraan perilaku saya, biarlah orang membenci asalkan saya tidak bersandiwara, saya ingin terus berperilaku apa adanya dengan perilaku yang baik dari yang terbaik.

Saya bertekad mulai hari ini…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamu'alaikum sobat semua...jika sobat sudah mampir di blog saya jangan lupa komentarnya ya,,,mohon saran dan kritiknya, karena setetes komentar anda sangat berarti untuk kemajuan blog ini, Terima kasih semua. SALAM BLOGGER